Februari 25, 2011

Kemarahan ? Apa Artinya Bagimu ?


Ada seseorang yang marah padaku dan dengan segala ekspresinya menunjukkan bahwa ia tidak suka dengan sikapku. Kata-katanya menjadi tinggi dan ucapannya hampir tidak terkendali. Bukan sekali dua kali aku menerima amarahnya. Sometimes, sesudahnya aku bertanya dalam hati, "Hei, apakah aku bisa marah seperti itu?"

Belum lama ini ia marah kembali padaku. Tapi entah kali ini aku merasakan perbedaan pada diriku. Aku ingin melawan... aku menunjukkan bahwa aku juga bisa berekspresi marah. Daaan... i did it ! Aku berhasil menunjukkan ekspresi marah (kurasa) tapi kata-kata yang ingin kuucapkan, tak bisa kukeluarkan... i don't want to hurt him with my words. Wow... takjub rasanya. Aku bisa marah ! Kurasakan euforia, tapi sejenak... setelahnya aku merasa sangat bersalah. Merasa it was not me !

Di sela-sela waktuku, aku berpikir... apa itu kemarahan ? Mengapa manusia diciptakan dengan emosi ? Dan mengapa karena kemarahan bisa mengakibatkan permusuhan ? Pertanyaan-pertanyaan itu menggiringku untuk mencari jawabannya pagi ini. Disini aku sedikit mengerti, mengapa orang lain memerlukan rasa marah. Apakah kamu juga ingin tahu ? Ini dia...

Kemarahan
adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan nonadrenlin. Rasa marah menjadi suatu perasaan yang dominan secara perilaku, kognitif maupun fisiologi sewaktu seseorang membuat pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara langsung ancaman dari pihak luar.

Ekspresi luar dari kemarahan dapat ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa muka, bahasa tubuh, respons psikologis, dan kadang-kadang tindakan agresi publik. Manusia dan hewan lain sebagai contoh dapat mengeluarkan suara keras, upaya untuk tampak lebih besar secara fisik, memamerkan gigi, atau melotot. Marah adalah suatu pola perilaku yang dirancang untuk memperingatkan pengganggu untuk menghentikan perilaku mengancam mereka. Kontak fisik jarang terjadi tanpa ekspresi kemarahan paling tidak oleh salah seorang partisipan. Meskipun sebagian besar pelaku menjelaskan bahwa rasa marah timbul karena "apa yang telah terjadi pada mereka," ahli psikologi menunjukkan bahwa orang yang marah sangat mungkin melakukan kesalahan karena kemarahan menyebabkan kehilangan kemampuan pengendalian diri dan penilaian objektif.

Para ahli psikologi modern memandang kemarahan sebagai suatu emosi primer, alami, dan matang yang dialami oleh semua manusia pada suatu waktu, dan merupakan sesuatu yang memiliki nilai fungsional untuk kelangsungan hidup. Kemarahan dapat memobilisasi kemampuan psikologis untuk tindakan korektif. Namun, kemarahan yang tak terkendali dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup pribadi dan sosial.

Meskipun banyak filsuf dan penulis telah memperingatkan terhadap kemarahan yang spontan dan tak terkendali, terdapat ketidaksepakatan tentang nilai intrinsik dari kemarahan. Penanganan kemarahan telah menjadi bahan tulisan sejak para filsuf awal hingga saat ini. Ahli psikologi modern, berlawanan dengan para penulis awal, juga telah menunjukkan dampak buruk karena menekan rasa marah. Penunjukan kemarahan juga telah digunakan sebagai strategi manipulasi untuk pengaruh sosial.

Sumber : Wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Kemarahan

Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana cara marah yang baik tanpa menimbulkan perasaan bersalah ? Mau membantu menjawabnya ?